Tuesday 29 April 2014

Ada mentari nampak di sela bukit seberang
Aku duduk memandang sambil sesekali melihat buku yang sama sekali tak kumengerti apa

Seperti saat aku memutuskan untuk memulai perjalanan ini
Aku tak mengerti apa pun tentang kamu
Aku hanya mengerti bahwa kamu adalah kamu
Sekiranya telah aku putuskan untuk meletakkan hatiku dalam kotak di meja kerjamu

dan mencoba memahami
tentang hal yang harus dilakukan dan tidak dilakukan
tentang hal yang bisa saja membuat orang terluka
tentang hal bagaimana membuat semua sederhana

dan tentunya tentang hal yang kita amini sebagai tujuan bersama

Monday 28 April 2014

Satu Orang Pergi

Satu orang pergi, banyak orang datang
Mereka bergantian memandangiku
Sepatu kets biru, tak mampu lagi berlari pergi
Aku diam, mereka bergantian bicara
Semua berkata aku harus segera terbang.

Sekiranya telah aku putuskan untuk segera berlari
Pastilah aku akan berlari secepat aku bisa
Terbang jikapun aku bersayap

Apalah daya ketika aku bukanlah siapa
Hanya toko kelontong yang setiap hari melihat anak-anak merajuk ingin dibelikan permen

Friday 25 April 2014

Persepsi

Mungkin emang awalannya dulu yang kurang ngenakin orang-orang yang lihat, sampe ada pikiran macem-macem. Iya macem-macem, ndak semacem aja biar gampang. Ya gitulah. Jadi banyak persepsi dari bukan satu dua orang aja. Banyak, yang aku sendiri juga ndak tahu apa yang ada di pikiran mereka. Bukan aku mikir kalo apa yang aku putuskan dulu salah atau kurang ada pertimbangan matang. Cuma aku jarang mau dengerin pendapat orang. Egois? Emang. Udah sejak dari sananya juga sifat itu nempel. Nempel absolut tanpa ada salah satu celah rekatan yang mau lepas. Masih rekat banget. Bahkan waktu ada temen yang katanya keras kepala, aku malah lebih dari dia. Haha. Cuma aku cewe, jadi kelihatan anggun #halah

Bukan gimana kita nampilin seberapa baik kita di hadapan banyak orang tapi tentang seberapa berani kita nampilin diri kita sendiri.

Pohon mangga depan kos udah tua. Sering jatuhin ranting seenaknya. Semacam ngasih tanda kalo ndak ada yang tetap. Cuma sampai sekarang aku khawatir kejatuhan rantingnya. >,<

Monday 14 April 2014

Next Destination: BARCELONA!

“Traveling is a brutality. It forces you to trust strangers and to lose sight of all that familiar comfort of home and friends. You are constantly off balance. Nothing is yours except the essential things – air, sleep, dreams, the sea, the sky – all things tending towards the eternal or what we imagine of it.” – Cesare Pavese

            Barcelona adalah salah satu kota yang berada di Wishlist saya ketika kelak saya berkesempatan untuk menjejakkan kaki di Benua Biru. Keinginan ini pertama ada ketika saya menyukai FC Barcelona dulu saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Kesukaan saya bermula dari sosok Lionel Messi yang pada saat itu baru akan naik daun. Seperti kebanyakan fans yang lain, saya pun mulai mencari tahu apa-apa yang ada di belakang Messi. Termasuk klubnya FC Barcelona dan kota tempat ia tinggal sejak umur belasan, yakni BARCELONA.
            Barcelona seperti yang banyak disebutkan di buku-buku traveler adalah kota yang sangat sayang untuk dilewatkan. Tidak ada yang rela jika pergi ke Mediterania tanpa mampir ke Kotanya Antoni Gaudi ini.
            Hampir semua tempat di Barcelona sangat menarik saya untuk kelak datang mengunjunginya. Sebut saja jalanan Las Ramblas yang konon katanya tidak pernah sepi pengunjung, karya agung Antoni Gaudi yang terkenal dengan sebutan Sagrada Familia, Rumah tinggal Palau Guell yang tak lain juga merupakan rancangan Antoni Gaudi, dan masih banyak lagi tempat yang menarik untuk dikunjungi di Kota nya Lionel Messi ini.
            Untuk tujuan traveling, saya termasuk pemilih. Karena saya lebih suka mengunjungi tempat-tempat yang sarat akan nilai sejarah. Dan Barcelona adalah kota penuh dengan sejarah. Pertama karena karya-karya seniman besar sekelas Antoni Gaudi banyak tersebar di kota ini menjadi mahakarya hebat. Kedua Barcelona merupakan kota yang sampai sekarang masih berusaha untuk memisahkan diri dari Spanyol. Kota yang berusaha keras untuk membuktikan diri bahwa mereka bisa tanpa pemerintah Spanyol. Salah satu wujud pembuktian mereka adalah dengan adanya klub sepakbola FC Barcelona. FC Barcelona merupakan sebuah wujud pembuktian dari rakyat Catalonia bahwa mereka mampu. Maka bukan hal mengherankan ketika FC Barcelona sampai sekarang masih berseteru abadi dengan klub ibukota, Real Madrid. Slogan FC Barcelona, yakni es mes que un club atau dalam bahasa Indonesia berarti bukan sekedar klub juga merupakan bentuk pembuktian diri mereka kepada pemerintah Spanyol.
            Lebih banyak mengetahui mengenai Barcelona, membuat saya semakin ingin mengunjunginya kelak. Selain tempat-tempat yang sudah saya sebutkan di atas, dalam benak saya yang paling ingin saya kunjungi adalah Stadion Camp Nou dan La Masia. Tak ada hal yang lebih membahagiakan selain napak tilas dua tempat tersebut yang notabene tempat Lionel Messi bertumbuh selama di Barcelona. Stadion megah tempat para skuad FC Barcelona membela klubnya dan La Masia, akademi tempat bibit-bibit unggul FC Barcelona dilatih. Akan menjadi hal yang membahagiakan jika kelak saya dapat mengunjungi dua tempat tersebut.

            Dan mengunjungi kota sekeren Barcelona tentu akan seru dengan backpacking ria. Jadi siapa yang ingin bergabung dengan saya? :D

ditulis untuk mengikuti kompetisi meet  n great bersama Agustinus Wibowo (seorang travel writer)

Tuesday 8 April 2014

Hidup. Aku memaknai hidup melalui berbagai hal yang telah aku alami, aku rasai, dan aku nikmati.
Karena aku paham ketika suatu hal hanya mencapai tingkat intelektual saja, tidak akan berarti apa-apa. Berbeda dengan pencapaian pengalaman. Pengalaman akan membuat mu menjadi seorang yang berbeda. Mengenal dan memahami. Ya mungkin itu saja, namun dengan itu akan ada banyak hal yang bisa dicapai.

untukmu atas celotehan intelektual sore ini