Hari ini cerah. Siang panas membakar kulit. Optimis banget bisa jogging di pelataran Rektorat sore ini seperti hari hari sebelumnya. Seperti saat aku menerima pesan mu untuk pertama kali. Saat itu hari cerah dengan awan putih berarak. Tapi hari ini ternyata tetiba hujan.
Hujan dengan semilir angin dingin yang nggak biasa di sore hari. Angin yang dinginnya bisa masuk sampai ke tulang. Bikin berdesir, bisa tetiba bikin dingin juga. Seperti dia yang sekarang berubah dingin. Mungkin di sana sedang hujan.
Boi bukan aku menyalahkan hujan karena perubahan sikapmu. Karena bagaimanapun hujan adalah saat dimana limpahan berkah dan segala kebaikan tercurah. Jadi aku tidak mungkin menyalahkan hujan apalagi membenci hujan karena prasangka ku pada perubahanmu.
Ahh, sekarang kamu sedang apa? Sehat kan?
Now, maybe we cant be together, but someday I'll find you stand in front of our house.. Someday, I hope~