Monday, 11 July 2016

Permulaan Baru

Sejak saya diwisuda bulan Maret 2015 silam, dan mulai bekerja di beberapa sekolah dan sebuah lembaga bimbingan belajar, saya merasa menjadi pribadi yang stagnan. STAGNAN. Kata yang saya gunakan untuk menggambarkan perjalanan tahun 2015 saya kemarin. Saya terlupa atas cita-cita yang dulu selalu digaungkan dalam hati, tujuan hidup yang sesungguhnya ingin segera dicapai.

Bulan Februari 2016, satu tahun sudah melakukan rutinitas baru sebagai guru, namun masih merasa ada sesuatu yang kurang dalam diri saya. Perasaan ini jujur sangat mengusik saya. Keterusikkan saya ini kemudian membuat saya mengambil keputusan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Lalu bagaimana pembiayaannya, mengingat gaji seorang guru baru belumlah bisa untuk saya gunakan untuk studi lanjut? Mulailah saya mencari informasi terkait informasi beasiswa yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan saya dan mempelajari segala prasyaratnya. Ada beberapa beasiswa yang masuk dalam list saya. Namun ada satu beasiswa yang sangat menarik perhatian saya, sekaligus dengan predikatnya yang konon katanya adalah beasiswa terbaik ketiga dunia. Saya yakin, teman-teman pasti sudah bisa menebak beasiswa apa itu. Yap, LPDP!

Akhir bulan Februari, saya memutuskan untuk mengikuti seleksi LPDP batch ke-2 tahun 2016. Setelah membuat keputusan ini saya kemudian mempersiapkan segala persyaratan. Persyaratan untuk mendaftar beasiswa LPDP dapat dicek di sini.

Langkah pertama yang saya ambil adalah menghubungi dosen pembimbing saya untuk minta saran dan nasehat untuk studi lanjut saya dan yang terpenting adalah SURAT REKOMENDASI. Beliau sangat mendukung sekali dan memberikan banyak masukan dan nasehat. Satu surat rekomendasi pun saya kantongi. Surat Rekomendasi kedua saya dapat dari ketua organisasi tempat saya selama ini belajar. Proses pembuatan Surat Rekomendasi Kedua ini dilaksanakan pada saat injury time mengingat kakak saya ini memiliki jam terbang yang sangat tinggi.

Langkah kedua adalah melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah. Tes Kesehatan yang saya jalani terdiri dari dua paket. Paket pertama untuk Surat Keterangan Bebas Narkoba, dan paket kedua untuk Surat Bebas TBC. Khusus Surat Bebas TBC diwajibkan untuk candidate yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri. Mengenai Tes Kesehatan ini akan saya bahas dalam postingan khusus.

Langkah ketiga, saya mulai mengumpulkan berkas-berkas ijazah dari semua tingkat pendidikan, serta piagam-piagam penghargaan, dan sertifikat-sertifikat bukti keikutsertaan organisasi maupun kegiatan. Kemudian berkas-berkas tersebut saya scan dan saya bedakan ke dalam folder-folder tersendiri, dengan tujuan pada waktu upload dokumen saya tidak kesulitan.

Langkah keempat, saya menulis essay Sukses Terbesar dalam Hidupku dan Kontribusiku bagi Indonesia serta menuliskan rencana studi. Terkait dengan menulis essai ini, saya akan berbagi tips di postingan khusus.

Setelah semuanya lengkap, saya kemudian melakukan pendaftaran online dengan terlebih dahulu membuat akun di website LPDP. Isian dalam borang pendaftaran sangatlah banyak, saya pribadi tidak langsung mengisi seluruh aplikasi dalam sekali duduk, namun saya bagi dalam beberapa waktu mengingat saya memiliki jadwal mengajar.

Pada tanggal 27 Maret 2016, saya dinyatakan lulus seleksi tahap pertama dan harus mengikuti seleksi tahap kedua yang terbagi menjadi tiga bagian, yakni On The Spot Essay Writing, Leaderless Group Discussion (LGD), dan Wawancara. Saya mengikuti seleksi di Kota Yogyakarta. Yogyakarta mendapat jadwal tanggal 16-18 Mei 2016. Untuksaya, saya mendapat jadwal seleksi tahap kedua pada tanggal 16 Mei 2016. Pada tanggal 10 Juni 2016, pengumuman kelulusan pun tertulis dalam akun LPDP saya.

Bersyukur adalah hal yang senantiasa dilakukan bahwasannya saya mendapat kesempatan untuk kembali ke bangku perkuliahan dan memperdalam ilmu mengajar secara formal. Alhamdulillah..

Di beberapa postingan selanjutnya, saya akan berbagi tips terkait proses seleksi beasiswa LPDP ini. Sampai Jumpa!

Salam.