Thursday, 5 September 2013

Homesick

'Mi, kamu pernah ngrasain homesick?'

Itu adalah salah satu pertanyaan yang dilontarkan temanku minggu lalu. Ketika siang kita memutuskan untuk pergi melepas dahaga karena cuaca sangat panas dan akan bertambah panas jika tetap berdiam diri di kamar kos yang tidak begitu lebar itu. Ya. itu adalah pertanyaan yang terlontar begitu saja ketika kita bercerita tentang banyak hal. Aku pun langsung menjawab mantap bahwa aku tidak pernah merasakan homesick. Mungkin pernah, tapi aku sudah lupa kapan terakhir kali. 

Waktu kecil, aku seringkali menangis karena harus menginap di rumah saudara dan harus meninggalkan rumah untuk beberapa hari. Rasa asing di tempat baru itu ada dan sangat menakutkan untuk anak sekecil aku dahulu. Aku akan menangis karena terlalu lama berpisah dari ayah dan ibu. Aku akan sangat sedih jika tidak bertemu dengan kakak laki-laki ku. Ya seperti itulah waktu aku masih kecil dulu.

Keadaan itu akhirnya berubah seiring bertambahnya umur dan intensitas pergi dari rumah untuk menginap di tempat lain entah itu kos, rumah saudara, lapangan sepak bola, bahkan hotel. 

Bahwa sesungguhnya suatu hal dapat menjadi familiar adalah dengan intensitas pembiasaan saja. 

Dan akhirnya aku pun terbiasa dengan keadaan jauh dari rumah. Bahkan ketika ada saat terlalu lama tidak menginap di tempat baru, hal itu menjadi hal yang sangat dirindukan. Berada di tempat baru dan belajar mengenai interaksi sosial nya somehow sangat menyenangkan dan mungkin itulah yang menghilangkan homesick.

Dan bukankah hidup adalah sebuah persinggahan?

No comments:

Post a Comment