Mungkin benar adanya
ketika ada yang mengatakan bahwa kita dihukum dengan ingatan. Banyak sekali
hal-hal yang harus tetap kita ingat meski ingatan itu membawa kita kepada
kesedihan dan kepedihan. Ingatan bagi orang naif sepertiku, lebih memilih untuk ditinggalkan dan menyelamatkan diri sendiri dari bayang-bayang.
Aku selalu
menyangkal bahwa aku ingat. Karena ingatan itu hanya akan membawaku pada
sesuatu yang tidaklah nyata. Sesuatu yang berada jauh di belakang. Ingatan yang
akan menutup kesempatan bagi orang lain untuk hadir, untuk
mengganti, untuk ikut serta dalam perjalanan hidup selanjutnya.
***
Aku tidak ingin
membuatmu lupa. Membuat mu menyangkal semua ingatan. Ingatan yang sebenarnya
membuatmu tidak lebih menjadi seorang pecundang.
Pecundang? Tentu kamu
akan tersenyum sinis ketika membaca ini. Pecundang dalam perspektifku tentu
berbeda dalam perspektifmu.
Dan seperti kita tahu,
kita berbeda dalam segala.
Ah, bukankah ingatan
mu seterang matahari?
No comments:
Post a Comment