Thursday 29 November 2012

Dia, Cinta yang Akan Terwujud


#just a (very) short story#


Ada rasa yang berbeda sejak beberapa bulan lalu. Sejak aku mulai ada untuk perempuan itu. Sejak aku harus menguatkannya untuk tetap menatap jauh ke depan. Untuk tetap percaya bahwa harapan selalu ada. Sejujurnya aku banyak belajar dari nya. Dari kegigihannya. Dari ketabahannya. Bahkan dari cara dia bangkit dari rasa sakit hati itu. Dia mungkin saja dan sangat boleh untuk terpuruk jauh ke dalam. Meratapi takdir yang kejam telah membawanya pada nestapa. Tapi dia memilih untuk tegap berdiri, sambil lalu berkata ‘aku sudah memaafkannya’.

Mungkin sejak itu aku sudah menemukan. Menemukan apa yang aku cari selama ini. Semua yang aku inginkan ada padanya. Pun aku pikir dia juga berharap padaku. Tapi aku di sini menjaga kewibawaanku sebagai seorang lelaki. Dan lagi aku belum bisa menjanjikan apapun padanya. Menjanjikkan sesuatu, mungkin bisa menghambatnya untuk mencapai apa yang dia cita-citakan. Cita-cita yang dia tulis dalam berlembar-lembar dream book yang belakangan aku tau dia sudah memilikinya sejak bertahun silam.

Aku ingin menjaganya. Menjaganya hingga suatu saat aku dapat dengan berani berkata padanya untuk selamanya di sisi raga ini, mengisi separuh jiwa yang tak bisa sempurna kecuali bila bersamanya.

Sekarang aku hanya bisa menunggunya mengirimkan sebuah sms ke ponsel, lalu dengan dingin aku membalas atau kadang aku bahkan tidak membalasnya. Itu aku lakukan hanya untuk tetap menjaganya. Menjaga seluruh mimpi-mimpi yang menunggunya untuk terwujud. Hingga aku bisa membantu mewujudkan semua mimpinya, aku baru berani datang. Benar-benar datang.

5 comments:

  1. aku kira ini tentang kisahnya Mia..
    tp setelah dibaca, bukan ya ternyata??? haha

    oiya ngomong2, klo gak keberatan follow blog terbaruku donk Mia. :D trims sebelumnya. :)

    www.grabthatalbum.com

    ReplyDelete