Taraaaa…. selang sehari saja dari
tulisan sebelumnya, nggak biasanya saya sudah pengen nulis lagi. [padahal
skripsi juga harus buruan ditulis T.T] tapi tetap karena saya sudah berkomitmen
untuk menuliskan beberapa tempat wisata yang saya kunjungi beberapa waktu lalu,
jadi saya akan dengan bahagia menulis dahulu di sini. Hehe.
Kali ini saya akan menceritakan
mengenai salah satu tempat wisata di Bandungan, Ambarawa. Nah kenapa saya bisa
sampai di sini? Ceritanya tidak beda jauh dengan cerita saya terdampar di
Lembang sebelumnya. Jadi, pada bulan November 2013 yang lalu saya dan sahabat
saya kali ini bernama Penny memutuskan untuk mengikuti sebuah kompetisi karya
tulis yang diselenggarakan oleh Ling Art. Ling art adalah salah satu UKM di
Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Semarang. Dalam Kompetisi ini,
saya dan Penny berkesempatan mengikuti putaran final yang diselenggarakan di
UNNES. Nah berbeda dengan penyelenggaraan di tahun sebelumnya dimana saya dan
Penny menjadi finalis juga, pada tahun 2013, selain menyelenggarakan putaran
final, Ling Art juga menyelenggarakan Camp nasional yang berlokasi di Bandungan,
Ambarawa.
Bandungan (bukan Bandung) adalah
sebuah kawasan pegunungan yang sejuk, sama dengan suasana Lembang. Sedikit
berbeda mungkin karena rute jalan yang dilalui sedikit lebih bagus di Lembang.
Sudah saya sebutkan sebelumnya bahwa saya menyukai suasana alam pegunungan
seperti ini. Dalam list perjalanan
saya sudah ada Tawangmangu, Lembang, Bandungan (daerah-daerah yang memiliki hawa
sejuk dan berhasil membuat saya jatuh hati) saya jadi terpikir untuk mencari
pujaan hati dari daerah berhawa sejuk serupa. Mungkin Bukittinggi? Ah sudalah. Lupakan.
Bukan itu bahasan utamanya. Haha.
Nah tibalah saat Camp nasional
ini. Hiak! Malam sebelum keberangkatan ke Bandungan, saya dan Penny sudah
dipesan oleh Tante Firstya (ini tante kesayangan saya yang dulunya merupakan
salah satu fungsionaris Ling Art) untuk tidak begadang dan segera tidur karena paginya
kami akan berangkat ke Bandungan. Okay tibalah fajar dan kami pun terbangun. Dengan
sayup-sayup suara gaduh terdengar dari luar kami pun segera terbangun dan
bergegas bersiap untuk mengikuti perjalanan ke tempat dimana kebahagiaan saya
berada (halah). Setelah ribet sana sini, saya dan Penny akhirnya berhasil
sarapan bersama dengan peserta lain.
Singkat cerita saya dan Penny
sudah berada di dalam bus kampus UNNES yang ber-AC. Kalau Om Angga bilang bus
UNNES lebih bagus daripada bus UNS karena ber-AC. Untuk klarifikasi saja, bus
UNS juga ada AC nya tapi kalau ada tamu dari luar negeri saja baru keluar dari
garasi. T.T untuk sehari-hari kami menggunakan bus dengan kipas besar di
belakang T.T
Setelah melalui kira-kira dua jam
perjalanan yang kami habiskan dengan bermain truth or dare di bus, kami pun sampai di Bandungan. Daaaaannn
tempat pertama yang kami singgahi adalah Pabrik Tahu Serasi. Asal tahu saja,
karena juga saya baru tahu ketika sudah sampai di sana, Tahu Serasi adalah
salah satu komoditas kebanggaan Bandungan karena ternyata nama Tahu Serasi ini sudah menjawa
(apa untuk sebutkan selain mendunia? Maksudnya itu sudah dikenal di seluruh
Jawa gitu XD). Di Pabrik Tahu Serasi ini memang ditujukan untuk wisatawan
mengetahui proses pembuatan tahu.
Awalnya, kami harus menunggu
beberapa saat hingga datang guide
yang akan menjelaskan kepada kami mengenai proses pembuatan tahu itu sendiri. Sambil
menunggu, kami disuguhi susu kedelai hangat dan tahu serasi yang sudah digoreng
ditambah dengan sambal kecap yang sanga lezaaattt (catat: saya nggak alay kali
ini tapi emang itu yang saya rasakan :D). Ini saya kasih foto waktu kami menikmati lezatnya sari kedelai :D
Setelah beberapa saat dilalui
dengan cerita-cerita dengan sesama finalis, akhirnya kami dipersilahkan untuk
menuju tempat pembuatan tahu. Di sana sudah ada
seorang perempuan berkulit putih berambut hitam panjang (jangan bayangin
aneh-aneh. Ini ibu-ibu! Nanti saya kasih fotonya! :-P ). Saya kurang
memperhatikan penjelasan yang disampaikan guide
ini, karena suara ibu (yang saya juga lupa namanya T.T) sangat lirih jadi
walaupun saya sudah di deretan paling depan saya tetap harus memasang telinga
saya di tempat yang tepat, padahal kan semacam itu cuma bisa saya lakukan
paling lama lima menit :-P Akhirnya saya pun berpisah dari rombongan dan
mendekati karyawan pabrik yang lain dan di sini saya berkesempatan untuk membantu
(membbantu ato ngrecokin) salah satu
tahap pembuatan tahu serasi. Jadi memang terdapat beberapa proses pembuatan tahu yang dari semula biji
kedelai utuh kemudian terdapat beberapa proses penggilingan kemudian dari sari
yang paling halus tersebut kemudian dicetak menjaddi tahu. Nah proses yang
terakhir ini yang saya lakukan. Saya coba cari foto saya yang sedang serius
mencetak gilingan kedelai untuk jadi tahu, kalau
kata orang no picture =hoax, jadi
saya kasih beberapa foto ini ya. :D
Di saat peserta lain masih asik mendengarkan penjelasan, ini yang saya lakukan XD |
Setelah dicetak dengan menggunakan kain beberapa saat kemudian kain tersebut dibuka dan kemudian taraa jadilah Tahu! |
Setelah bosan mencetak tahu, kemudian saya ikut membantu menata tahu-tahu tersebut ke atas papan untuk didiamkan beberapa saat sebelum dikemas. |
Di lain tempat ibu guide masih memberikan penjelasan mmengenai proses pembuatan tahu kepada finalis yang dengan seksama mengikuti setiap penjelasan. |
Setelah puas ikut dalam proses produksi
tahu, kemudian Penny mencetuskan ide untuk pergi ke kebun bunga gerbera yang
menurut informasi yang didapat Penny dari internet, Bandungan adalah tempat
yang banyak terdapat kebun bunga gerbera. Jadilah kami langsung berpisah dengan
rombongan dan ketika Om Liliek (salah satu panitia yang ikut mendampingi dalam
perjalanan ini) menanyakan kami mau kemana, kami langsung minta izin dan
diperbolehkan! :D jadilah kami langsung berangkaaaattt. Dan bukan hanya saya
dan Penny saja tapi juga diikuti duo adik kesayangan kami dari ITS, Sofa dan
Dewa. Kami ngga minta mereka ikut, tapi mereka udah ngekor kami aja dari belakang. Atau lebih tepatnya mereka menemukan
tempat pelarian kami di kebun bungan depan pabrik.
Ini dia Sahabat Kesayangan saya namanya Penny |
Finally, foto ini saya upload. :D |
Ternyata untuk menemukan kebun bunga gerbera
tidak semudah yang kami bayangkan sebelumnya. Setelah masuk di salah satu kebun
bunga yang terdapat di dekat pabrik Tahu ternyata di sana tidak ada. Dan Penny
masih sangat ingin untuk melihat kebun bunga gerbera, sebagai teman yang baik
saya pun akhirnya menemani Penny untuk mencari kebun tersebut dan diiyakan Sofa
juga. Dan dengan muka khawatir Dewa juga ikut bersama kami.
Dengan bekal bertanya-tanya kepada pemilik kebun yang sedang berada di kebun mereka, kami mencari kebun bunga gerbera yang entah bunganya seperti apa saya belum tahu, karena yang tahu Penny. Dan pencarian ini akhirnya membawa kami jauh dari Pabrik Tahu Serasi. Setelah beberapa lama kami mencari kebun bunga gerbera, sayup-sayup terdengar dari kejauhan nama saya dipanggil-panggil. Dan benar saja, dari kejauhan sudah terlihat Om Liliek yang dengan khawatir memanggil-manggil nama saya T.T
Kebimbangan muncul di sini karena kebun
bunga gerbera belum ketemu dan kalau kembali menghampiri Om Liliek pasti kena
marah, jadi kami lanjutkan hingga ada seorang kakek tua yang memberitahukan
kepada kami bahwa di sana tidak ada kebun bunga gerbera. Kebun bunga gerbera
terletak di dekat candi songo yang letaknya sangat jauh dari tempat kami berada
saat itu. Jadilah kami lari-larian menuju ke arah Om Liliek yang sudah siap
dengan goloknya XD
Dan benar saja ketika kami sudah sampai di
depan Om Liliek, kami kena marah dan ditambah dengan kemarahan Tante Firstya
kepada saya karena saya dianggap provokator pencarian kebun bunga gerbera. Yang
memang benar sih seperti itu XD
Dari kejauhan terlihat kami berlarian untuk segera menghampiri Om Liliek setelah sadar bahwa pencarian kami gagal total. |
Ini foto setelah kami berhasil ditemukan dari kiri ke kanan: Dewa, saya, Sofa, Om Liliek, Penny |
Setelah selama di jalan kami kena marah sampailah kami kembali dengan finalis lain di Pabrik Tahu Serasi dan berfoto bersama! |
Ini dia bingkisan yang dibagikan untuk finalis. Dan benar saja saat bingkisan ini saya kasih ibu kos, Ibu kos langsung mengetahui perihal tahu serasi yang sangat terkenal |
Aku kangennn LAEC :'(
ReplyDeletekalau aku kangen kamu :-*
Delete