Malem ini kayak malem sebelumnya. Kebangun di jam 2 malem setelah tidur beberapa jam. Ada yang paling disuka ketika jam-jam ini. Loncat dari satu blog ke blog lain. Aku nyebutnya blog walking. Juga ndak pernah ketinggalan blog itu. Blog nya yang udah dua tahun belakangan ini aku ikutin terus perkembangannya. Dan yaah berapa kalipun ngulang baca, tetep aja rasanya sama.
Thursday, 29 August 2013
Wednesday, 28 August 2013
Sundae Strawberry
Kalo disuruh milih magnum ato sundae strawberry? Aku pilih sundae strawberry.
Kalo suruh miilih antara rainbow power paddle pop sama sundae strawberry? Aku pilih sundae strawberry.
Kalo suruh milih float cola ato sundae strawberry? Aku pilih sundae strawberry.
Kalo suruh milih es teh apa sundae strawberry? Aku tetep milih sundae strawberry.
***
Segitu sukanya sama sundae strawberry. Iya! Suka banget dan ngga mau pisah #tsah. Ndak segitunya juga sih sampe ndak mau pisah. haha. Tapi kalo ada pilihan-pilihan kayak di atas dan cuma dua option tetep lebih milih sundae strawberry. Kecuali yang satu optionnya lulus S1 cepet ato sundae strawberry aku bakal milih lulus cepet biar bisa cepet nyusulin kamu #eaaaaa >.<
***
Sundae strawberry paling enak yang pernah aku rasain itu sundae strawberry di Singapura (arogan banget). Tapi emang bener kok sundae strawberry paling enak di sana dan paling mahal! Tapi ya sebanding sih sama rasa dan tekstur nya. lebih lembut daripada yang di Solo, Jakarta, Bangkok, ataupun KL. Jadi saking sukanya sama sundae strawberry, tiap di tempat baru dan nemuin kedai McD pasti beli deh berapapun harganya. Buat bikin perbandingan aja sih dan memuaskan kesukaan juga. haha.
***
Awal suka sundae strawberry dulu waktu jaman SMA, kemudian berlanjut waktu Kuliah. Dan masa kuliah ini ketemu sama sebut aja namanya Serdar. Nah Serdar ini juga penggemar sundae strawberry. Jadilah, kita dua orang pemburu sundae strawberry yang saling musuhan. Musuhan di sini bisa diartikan saling membandingkan. Jadi kalo aku dapet sundae strawberry yang beda dari biasanyanya langsung pamer ke Serdar dan biasanya dia yang menang. Misal aku bilang 'Aku kemarin dapet sundae strawberry di Soetta. harganya 8,000. mahal dan ngga gitu halus teksturnya.' Trus dia bilang,'Saya kemarin makan cuma 3,500 dan enak.' Trus aku langsung nyesel udah bilang.
***
Harga sundae strawberry itu beragam. Yang paling murah yang pernah aku makan harganya 5,000 dan itu di semua outlet McD di Surakarta. kenapa aku bilang di Surakarta? karena kalo beli di Magelang, beda lagi harganya. Di Magelang harga Sundae strawbberry 8,500. Tapi itu sundae strawberry varian terbaru yang pake crispy dan aku ndak gitu suka. Kalo di KL harga sundae strawberry 3,20 RM untuk tahun kemarin (Karena mungkin tahun ini udah ganti) atau kalo dalam rupiah 9,000 IDR. Kalo di Singapura yang aku bilang paling mahal itu harganya 1,90 $Sin ato sekitar 15,000 IDR. And the price brings the taste itu bener adanya karena dari sekian banyak itu sundae strawberry yang paling ajib sundae strawberry di outlet McD Changi!
***
Rasa suka ke sundae strawberry ini mungkin akan berakhir, tapi ngga dalam waktu dekat. Jadi yang mau ngajakin apalagi nraktir sundae strawberry ayok ayok aja. :D
nih aku kasih fotonya si Anggun. sluuurrrpp....
nih aku kasih fotonya si Anggun. sluuurrrpp....
Wednesday, 21 August 2013
Pahit
Tiga kali. Iya udah tiga kali demam kayak gini dalam setahun. Dan momennya pasti sama. Ada hal-hal yang bikin banyak kepikiran sampe bikin demam tinggi, kalo kemarin ndak dikirim paracetamol ke kos, mungkin ndak secepet ini dinginnya. Pasti nunggu dua minggu kayak sebelum-sebelumnya. Emang dari sebelum kemarin, aku selalu nolak minum obat. Obat bikin rancu indra perasa euy. Pasti jadinya pahit sampe berhari-hari. Tapi pahit gegara obat ndak sepahit waktu sadar kalo aku jauh dari apa yang dia arepin. T.T
Tuesday, 6 August 2013
Golden Mountain Temple
Selain Wat Suthat, di jantung kota Bangkok juga terdapat Golden
Mountain Temple yang sayang untuk dilewatkan. Kalau Wat Suthat memiliki
keistimewaan dengan keberadaan Red Great Swing, lain halnya dengan Golden
Mountain Temple. Lain halnya dengan wat yang lain, letak Golden Mountain Temple
yang di atas gunung, memiliki pemandangan kota Bangkok yang tiada duanya. Dari Golden
Mountain Temple kita bisa melihat kota Bangkok secara keseluruhan. Bahkan salah
satu sisinya terdapat pemandangan Grand Palace dan Wat Arun.
Puncak Golden Mountain Temple |
Golden Mountain Temple atau Wat Saket terletak di dekat boat
station. Hanya butuh waktu lima menit untuk sampai di sini dari boat station.
Aku berangkat dari Lad Phrao MRT station kemudian turun di Petchaburi station
kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan boat. Karena letak Wat Saket di
pusat kota Bangkok, jadi pilihan yang bijak jika memilih transportasi ini
daripada harus berlama-lama mengikuti arus traffic jam di kota Bangkok.
Tampak dari bawah Golden Mountain Temple |
Setelah masuk di Wat Saket, kita akan disuguhi dengan
pemandangan patung binatang yang berkaitan dengan Chinese Zodiac. Letak Wat
Saket ini di tempat yang lumayan tinggi, jadi untuk sampai ke temple harus berjalan
ke atas melalui tangga. Untuk sampai di temple kita harus menaiki kurang lebih
318 anak tangga. Dalam perjalanan ke atas, akan ditemukan deretan
lonceng-lonceng keberuntungan dan kursi-kursi, yang bisa digunakan untuk
beristirahat sejenak jika lelah mendaki. Juga bisa mainan lonceng dulu. Huehehe..
Deretan lonceng keberuntungan |
Kemudian hanya butuh 15 menit berjalan untuk sampai di atas
Golden Mountain Temple. Dan di atas kita akan menemukan patung Budha dan tempat
untuk berdoa pemeluk agama Budha. Tidak dipungut biaya untuk masuk ke Golden
Mountain Temple ini. Opening hours antara pukul 08.00 – 17.00 setiap hari.
Pemandangan Bangkok dilihat dari Golden Mountain Temple |
Patung Dewi Kuan Im |
Monday, 5 August 2013
Wat Suthat
Thailand adalah Negara yang terkenal dengan mayoritas
penduduknya beragama Budha. Jadi hal yang lumrah jika di Bangkok terdapat
banyak sekali temple (wat). Salah satu temple yang sayang untuk dilewatkan jika
berkunjung ke Bangkok adalah Wat Suthat. Wat Suthat adalah temple yang teretak
di Old City of Bangkok tepatnya di depan City Hall of Bangkok.
Wat Suthat adalah temple yang berbeda dari temple yang lain.
Seperti kita ketahui bersama, temple memiliki arsitektur yang megah dan
memanjakan mata, tapi jika ke Wat Suthat, selain bisa menikmati arsitektur dan
ukiran kita juga bisa melihat Red Giant Swing yang terletak di depan pintu
masuk Wat Suthat. Red Giant Swing ini konon dipakai untuk merayakan upacara ‘thankgiving’.
Menurut cerita Mentor dari Thailand kemarin, aturan dalam Red Giant Swing ini
adalah pemuda diayunkan dari Red Giant Swing untuk meraih tas berisi koin
dengan menggunakan gigi mereka.
Bagaimana nasib pemuda selanjutnya? Selain pemuda yang
berhasil meraih tas berisi koin, tidak sedikit pemuda yang terluka bahkan
meninggal karena tradisi ini. Kemudian pada tahun 1932, tradisi ini dihentikan,
namun keberadaan Red Giant Swing masih dipertahankan sampai saat ini.
Kemudian kita dibawa ke dalam Wat Suthat. Seperti temple
yang lain Wat Suthat memiliki arsitektur yang mengundang decak kagum. Selain itu
ukiran yang terdapat di pintu dan bangunan Wat Suthat tidak kalah mengundang
perhatian. Di dalam Wat Suthat terdapat patung Budha setinggi lebih dari 5 meter dan dilapisi emas. Patung Budha ini dibangun ketika masa King Rama I dan
baru selesai pada masa King Rama III. Jadi sampai saat ini umur patung Budha di Wat Suthat mencapai lebih dari 200 tahun. Selain patung Budha di dalam, terdapat deretan
patung Budha dengan ukuran lebih kecil dari serambi bangunan Wat Suthat.
Wat Suthat terletak tidak jauh dari kompleks Temple of
Emerald Budha, Grand Palace dan Wat Pho. Jadi jika sudah selesai mengunjungi
beberapa tempat tersebut, bisa datang ke Wat Suthat ini. Selain pemandangan
yang sayang untuk dilewatkan jam buka Wat Suthat juga mendukung untuk manjadi
tempat yang dikunjungi paling akhir karena opening hours nya setiap hari dari
pukul 08.30-21.00.
Red Great Swing |
Tampak depan Wat Suthat |
Patung Budha di Wat Suthat |
Deretan patung budha di serambi Wat Suthat |
City Hall of Bangkok |
Sunday, 4 August 2013
Glamorous Asiatique
S̄wạs̄dī.. Kali ini saya akan bahas mengenai salah satu tempat wisata yang recommended untuk dikunjungi ketika berkunjung ke negara Gajah Putih, Thailand. Nama tempat ini adalah ASIATIQUE! Awalnya saya tahu Asiatique ini dari Kak Alfa. Kak Alfa adalah teman saya yang sekarang sedang menempuh studi di Kasetsart University. Waktu lihat bianglala Asiatique di instagram Kak Alfa langsung pengen banget ke sana dan secara ndak diduga kesampaian juga ke sana.
Jadi ceritanya bulan Juli kemarin saya berkesempatan mengikuti ASEAN Workshop on the Role of Youth in Green Consumption di Bangkok selama tujuh hari. Di sela-sela jadwal workshop yang sangat padat, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi Asiatique yang sejak awal sudah menarik perhatian saya. Dengan bantuan Kak Alfa yang secara sukarela mengantar saya, akhirnya saya pun berhasil mengunjungi Asiatique yang aslinya benar-benar sangat keren! Berikut cerita lengkapnya.
ASIATIQUE tampak dari fery. |
How I got there?
Selama di Bangkok saya menginap di Siam@Siam Hotel. Siam@Siam terletak di pusat Kota Bangkok. Satu kawasan dengan MBK dan tepat di depan National Stadium. Dari Siam@Siam, saya berjalan ke BTS National Stadium. Dari sini saya mengambil rute Saphan Thaksin. Biaya untuk sampai di Saphan Takshin adalah 37 THB (1 THB = 360 IDR per Juli 2013). Tiket bisa dibeli di mesin pembelian yang ada di luar gate masuk stasiun BTS. Mesin pembelian tiket ini hanya menerima koin, jadi kalau tidak punya koin Baht lebih baik ditukar dulu di counter tiket yang ada di pintu masuk BTS. Dari sini, saya mampir di Interchange Siam, meeting point saya dengan kak Alfa.
Dari sini kami naik BTS ke Saphan Takshin. Untuk sampai di Saphan Takshin, kira-kira butuh waktu 15 menit. Sesampai di Saphan Thaksin kemudian ke tempat penyeberangan kapal feri yang ada di luar stasiun. Kapal fery ini disediakan secara gratis dan mulai beroperasi dari pukul 16.30-23.30. Karena disediakan gratis jadi jangan heran kalau antrian untuk naik kapal fery ini sangat panjang. Waktu tempuh dari Saphan Thaksin ke Asiatique kira-kira 15 menit. Dan selama 15 menit ini saya disuguhi pemandangan keren khas Chao Phraya river di malam hari. Selain pemandangan gedung-gedung indah, saya juga disuguhi pemandangan kapal-kapal yang disewakan untuk para turis menikmati indahnya Chao Phraya river.
Akhirnya setelah 15 menit mengarungi Chao Phraya river, kami pun sampai di Asiatique. Dan saya kemudian menyimpulkan bahwa untuk melihat nuansa kota pelabuhan Kota Bangkok ya disinilah tempatnya. Yak semua diset semacam kota pelabuhan yang di film-film pernah saya tonton sebelumnya. bahkan saya sempat membayangkan adegan lambai-lambai tangan Kate Winslet dan Leonardo di Caprio di film Titanic. lol
Asiatique, saya bisa menikmati pemandangan gedung-gedung tinggi Bangkok. |
Jadi apasih Asiatique itu sebenernya? Penjelasan mengenai Asiatique dalam promosi pariwisata Thailand digolongkan sebagai Bangkok Night Market. Tapi daripada nyebut Asiatique sebagai night Market, saya malah prefer menyebut Asiatique sebagai Shopping Center. Karena benar di Asiatique ini dijual berbagai macam barang, dari baju, sepatu, aksesoris, hingga souvenir khas Thailand. Selain itu di Asiatique juga terdapat stan-stan makanan, dan ketika saya berkunjung bertepatan dengan festival makanan halal dari Southern Thailand.
Di Asiatique sendiri dibagi menjadi empat area.
Area yang pertama adalah The Factory District. Di sini adalah pusat shoping yang terdiri dari 1500 toko dan area ini terletak di old Warehouse. Kalo mau nyari baju, souvenir, kerajinan, alat-alat rumah tangga, ya di sinilah tempatnya. Di sini saya sempat membeli souvenir. Harganya kalo dibandingkan dengan Chatuchak ato MBK relatif sama. Asal ditawar aja sih dan tau NET untuk souvenir macam itu berapa. Hehe :D apalagi kalo bilang dari Indonesia, mereka akan sangat bahagia dan ngasih harga murah. (Ini menurut pengalaman saya ya. Karena tahun sebelumnya ketika saya membeli souvenir di Chatuchak malah ibu penjual nya memberi saya bonus souvenir karena anaknya sekolah di Indonesia. How lucky I am :D)
Area yang kedua adalah The Waterfront District. Area ini adalah area yang paling awal dilihat setelah turun dari feri. Di sini deretan restaurant mahal dan tempat pagelaran semacam konser, festival dan perayaan.
Area yang ketiga adalah The Down District. Area ini tempat bercampurnya budaya Thai dan Barat. Actually I don’t know where it is. XD
Area yang keempat adalah The Chareonkrung District. Di sini terdapat toko-toko eceran yang jual kerajinan tangan, dekorasi rumah, dll.
Di Asiatique juga merupakan tempat yang pas untuk wisata kuliner berbagai macam jenis makanan dari mancanegara but ngga recommend banget buat kantong pelajar apalagi backpacker. Jadi kalo mau ke sini mending makan dulu di lain tempat. Kalo saya kemarin karena berangkat pas waktu buka puasa, jadilah mau ngga mau harus buka di Asiatique dan di KFC! Yaitulah harga yang paling terjangkau. Setidaknya itu saran Kak Alfa. Hehe :D
Asiatique adalah tempat yang sarat akan nilai sejarah Thailand karena dulu tempat ini merupakan pusat perdagangan ketika bangsa barat datang ke Thailand. Dan perlu diketahui juga bahwa Thailand adalah satu-satunya Negara yang ndak pernah ngrasain dijajah sama bangsa Barat karena kerajaannya pinter berdiplomasi. Dan di Asiatique kita juga bisa lihat kereta dari abad 19 kata Kak Alfa kereta itu adalah hasil barter dengan hasil panen di Thailand. Untuk lebih jelasnya mengenai sejarah Asiatique ini bisa disearch di youtube. Banyak video yang berkaitan dengan promosi Asiatique karena Asiatique ini masih dalam masa promosi dan dibukanya pun baru Mei 2012 kemarin.
Ke Bangkok, untuk dapet pemandangan yang worth it harus nyempetin ke sini, lumayan bisa buat foto-foto. lol
Festival makanan halal dari Southern Thailand. |
Ini dia bianglala Asiatique. You have to pay 250 THB untuk mencoba bianglala ini. Mahal T.T |
Saturday, 3 August 2013
Juwiring Subdistrict
Can you see photos below? What do you think?
And lemme ask you one more question, why God creates those beautiful sceneries?
Sunrise at Juwiring subdistrict in the morning (5:28 am) |
Sunrise at Juwiring subdistrict in the morning (5:45 am) |
It was morning cold, sun rises in order to warm people there. God wants to remind you that earth is planet which hard to find, please don't blow it with silly things. Let's save our environment. Those what should we do for our future generation.
Thursday, 1 August 2013
Birds Eye View of Bangkok (In Relation with ASEAN Workshop)
Third day of Workshop, we had two activities. Those are country presentation and birds eye view of Bangkok. What I going to share now is the second one. So Lets start!
After each countries have their presentation, then
the activities continued by visit city farm project: alternative of city people
(located at Ladphrao 71). In city farm we met P’Prince. P’Prince has a urban garden in
Bangkok. He said, "I love being farmer. Once you do what you love. Your
world view will change." Another one positive against the current in urban
area. Here, He explained everything about his farm and what he have done for his farm and people surround him. He started his farm since 5 years ago. Then he came to question,"Why should we do city farm?"
Here the answers.
First one was common crisis. In order to face economy crisis, people needed to produce their own food by doing city farm so that they come to food security. It can be interesting if family has their own garden. They can take vegetables from their garden.
Second was climate change. Nowadays climate change made everything changed. Doing city farm will helps us make it better,
Third, Sustainable agriculture comes to sustainable consumption.
Besides, P'Prince also has programs related to city farm. That was organic food education and garden picnic.
After observing
P’Prince’s garden, we moved to other City Farm which build by P’Oh. P'Oh has
organic garden. He invested six million on football field and converted it to
be integrated garden according to King's economic sufficient philosophy. P’Oh
said,”no worries about income-outcome because living life this way doesn't need
income for surviving. Food is all around you.” P’Oh gave a lot of explanation
about City Farm and his thought about how people in City should be in order to
make green area in City.
Then activities is continued by explore and orientate Birds’ Eye View of Bangkok. This activities
started from Ladphrao MRT station. Delegates and their mentor started to take
public transportation for their activities.
Firstly we took MRT from Ladhprao
to Petchaburi station in order to go to Chao Phraya River. After we arrived at Petchaburi
station near Chao Phraya River then we took boat and explore Chao Phraya river
and started think why people still use boat as transportation tools even it was
very dangerous. Then we also though why people still throw their rubbish to the
river besides they used river for their life. We came to the discussion and
continued orientate Bangkok and we arrived at Golden Temple by walking around 1
km. After that we came to Sutus Temple by walking for about 3 km, and went back hotel by Taxi and Tuk-tuk. Bangkok has very bad traffic in evening!
Arriving in Hotel,
delegates had to gather at 6th floor to have discussion. After having dinner, Mr
Kanaruth Mingmethaporn and team gave presentation about How Bangkok can become
a green city. Besides Mr Kanaruth Mingmethaporn
explained about transportation in Bangkok, from Bangkok Mass Transit System,
MRT (Metropolitan Rapid Transit) and Airport Link State Railway of Thailand.
After have an
explanation from him, then delegates asked to gather with their own group then
having a discussion about City Farm and Green City which consist of three
circles. That was economy, environment, and society with sustainable
development in the center of it. Every members of group should gave their idea
about city farm and green city, then two of representative each group would
presented group discussion result.
Third day activities ended at 21.00, before delegates left the room, Mr Kanaruth Mingmethaporn gave
explanation about activities in the next day. After that delegates took a rest for tomorrow’s activities.
“Children having fun without responsibility. Youth can do anything with more responsibility and adult should has responsibility. Since you are youth, please try to have a good responsibility for your environment.”
-- am in rural area now, can't upload photos of those activites. In time I have better connection, 'll do that. Be patient waiting. Cheers! --
Subscribe to:
Posts (Atom)